Artikelslider

[Artikel] Sejarah Bulu Tangkis Indonesia dan Tiongkok

Indonesia memiliki prestasi yang melegenda di bidang bulu tangkis baik secara nasional maupun internasional. Terutama di sektor putra, dan mereka selalu menjadi musuh bebuyutan. Dominasi kedua negara ini di sektor putra dapat terlihat dari raihan Thomas Cup, sejak Thomas Cup 1970 hingga 2012, titel juara Thomas cup hanya didominasi Tiongkok & Indonesia, hanya satu kali negara lain yang berhasil juara, yaitu Malaysia di tahun 1992.

Pertama-tama dimulai ketika Tiongkok bergabung ke International Badminton Federation pada tahun 81′, peta kekuatan bulutangkis berubah, bertambah 1 kekuatan besar, dan mengancam dominasi Indonesia, terutama sektor putra. Menjelang Thomas dan Uber Cup (TUC) tahun 82′, beberapa pemain Indonesia pensiun/mengundurkan diri, hasilnya Indonesia kalah tipis, banyak yang mengatakan Indonesia kalah hanya kurang beruntung karena salah strategi.

TUC ’84, Indonesia melawan Tiongkok pada pertandingan final dan merupakan pertandingan paling menegangkan yang berlangsung hingga dini hari, Indonesia berhasil merebut kembali Piala Thomas. Persaingan dan gengsi antarkedua negara semakin menjadi-jadi. TC 86′, Indonesia kembali kalah 2-3 di tangan Tiongkok di final. Saat tersebut membuat Indonesia mengakui kehebatan cina dan mulai memupuk benih-benih pemain muda yang akan menggantikan generasi selanjutnya.

Keterpukurkan Indonesia semakin bertambah ketika mereka meraih kegagalan di semi final dalam TUC pada tahun ’88 & ’90 dalam merebut gelar.
Akhirnya, TUC 1992 adalah titik balik kejayaan tim putra Indonesia. Bibit-bibit muda bermunculan. Hasilnya? Indonesia menjuarai TUC beruntun dari 1994-2002, sebaliknya, Tiongkok seakan terkubur dalam lubang kegelapan.

Pada rentang waktu tersebut, Indonesia berada pada masa keemasan dan kejayaan, sedangkan Tiongkok dalam masa keterpurukan. Dalam rentang waktu tersebut pula, mungkin Tiongkok sedang menanam bibit-bibit masa depan, hasilnya, mereka suskses menghasilkan generasi emas putra Tiongkok era 2000an seperti Lin Dan,dll.

Siklus/era keemasan generasi bulu tangkis suatu negara memang nyata. Dalam 1 dekade terakhir Tiongkok menguasai TUC/sektor single putra single putri, sedangkan Indonesia menguasai sektor ganda putra dan ganda campuran. Apabila dilihat mereka masih memiliki kekuatan yang seimbang.
Akan tetapi akan ada harapan bahwa bibit pemain Indonesia akan tumbuh dan mampu melawan kekuatan tim Tiongkok pada saat ini.

 

Disadur dari bulutangkis.com oleh Reza Putra Santoso (Divisi Olahraga PERMIT Beijing periode 2014/2015)

Salam PERMIT Beijing – PPIT cabang Beijing.
www.permitbeijing.com

Hi, I’m PERMIT Beijing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *