Enhancing our Future Water Security:
Insights from the 3rd International Water Week

Air adalah salah satu sumber daya esensial bagi umat manusia yang tengah berada dalam kondisi kritis. Untuk mencegah dampak yang berkelanjutan, masalah polusi dan kelangkaan air merupakan tantangan yang harus segera diatasi dengan solusi konkret. Oleh sebab itu, 3rd Asia International Water Week yang diselenggarakan pada 24 hingga 28 September 2024 menekankan betapa pentingnya peran pemuda dalam menangani krisis yang sedang dunia hadapi. Pembicara terkemuka seperti Dr. Zhao Yumeng, Ai Suguira, dan Dr. Loay Foakh turut hadir untuk memberikan wawasan mereka tentang bagaimana para pemuda dapat berkontribusi.

Water Crisis: Threat and Solution

Tantangan utama yang kita hadapi dalam melakukan konservasi air adalah kelangkaan dan polusi. Kelangkaan dan polusi tersebut telah berakibat ke lebih dari 1.8 miliar manusia yang tidak memiliki akses air bersih. Dr. Zhao menekankan bahwa untuk mengatasi masalah ini, kita perlu memahami akar permasalahan dan merancang tindakan terkoordinasi, diawali dari tingkat masyarakat. Tentunya pemuda, sebagai anggota masyarakat, memegang peran penting dalam proses secara keseluruhan. Mereka mampumembawaenergipositif, kreativitas, dan perspektif yang unik. Di tingkat internasional, program-program seperti “Water Warrior” UNESCO dan inisiatif Young Water Professionals (YWP) dari Asosiasi Air Internasional (IWA) menunjukkan bagaimana pemuda didorong untuk terlibat lebih aktif dalam konservasi air. Program-program tersebut memberikan kesempatan kepada pemuda untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan, baik melalui pendidikan maupun praktik langsung.

Moving from Ideas to Action

Tema utama yang berbunyi “Moving from Ideas to Action” (Bergerak dari Ide ke Aksi), menekankan bahwa keterlibatan pemuda harus nyata terjadi dan bukan sebatas diskusi. Delegasi pemuda yang hadir di forum membawa semangat untuk mengubah ide-ide inovatif menjadi langkah konkret. Dr. Loay Foakh menggarisbawahi bahwa meskipun program inspiratif sudah ada, langkah-langkah tambahan diperlukan, sebagai upaya mempererat hubungan antara pemuda dengan masyarakat dan lingkungan. Berbicara di depan umum, terlibat dalam komunitas, dan penggunaan media sosial yang bijaksana merupakan cara-cara efektif untuk membangun kepercayaan dan memperkuat keterlibatan kaum muda.

Challenges and Opportunities for Youth Involvement

Dr. Nidal Salim menyampaikan bahwa banyak pemuda mungkin merasa skeptis, terutama terhadap program-program yang dianggap berasal dari pihak oposisi. Namun, perlu disadari bahwa potensi pemuda sebagai agen perubahan sangat besar. Oleh sebab itu, dibutuhkan pendekatan yang tepat untuk mendekatkan mereka dengan masyarakat dan memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan ide-ide kreatif. Pentingnya integrasi pertimbangan lingkungan dalam pengambilan keputusan ekonomi juga menjadi aspek pembahasan dalam forum. Dengan bantuan mentor dan profesional, pemuda dapat membantu memastikan bahwa setiap kebijakan ekonomi mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.

A Global Network of Young Water Leaders

3rd Asia International Water Week menyoroti betapa pentingnya peran pemuda dalam diskusi global. Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada 18-25 Mei 2024, upaya konservasi yang serupa juga diselenggarakan di tanah air tercinta, Indonesia. World Water Forum 2024 yang diadakan di Bali berhasil menghadirkan lebih dari 7.000 peserta muda beserta 2.500 pembicara yang berasal dari berbagai generasi. Forum tersebut menjadi bukti bahwa dialog lintas generasi penting dilakukan untuk membawaupaya menjadi kenyataan. IWA, yang telah berdiri selama lebih dari 70 tahun, terus menginspirasi para profesional muda untuk mengambil peran dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Program mereka seperti Young Water Professionals (YWP) dan Rising Star Award mendukung talenta muda dari berbagai negara untuk menjadi pemimpin masa depan dalam konservasi air.

3rd Asia International Water Week menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya berperan sebagai pemimpin masa depan, tetapi juga inovator masa kini. Program seperti Tantangan Ketahanan Air UNESCO dan inisiatif IWA menunjukkan bagaimana pemuda dapat berperan penting dalam mengatasi krisis air dunia. Melalui kolaborasi, kreativitas, dan komitmen, kaum muda dapat membawa perubahan yang dibutuhkan untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi sumber daya air kita.