Beijing – “Kita jangan mewarisi abunya sumpah pemuda tapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda” Ir. Soekarno.
28 Oktober 1928 merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia. Siapa sangka secarik kertas yang ditulis oleh Moehammad Yamin yang kemudian diberikan oleh Soegondo menjadi bukti bahwa sejak dulu bahwa Indonesia sudah ada dan bersatu dengan lahirnya keputusan yaitu Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda menegaskan bahwa cita-cita tanah air, bangsa dan bahasa adalah Indonesia.
Menurut Bung Karno Sumpah Pemuda mempunyai makna revolusioner, bahwa dengan bersatunya Indonesia saat ini diharapkan pemuda tidak berpuas diri karena ini bukanlah tujuan akhir.
Dalam Peringatan Sumpah Pemuda ke 90 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2018 bertempat di Beijing Language Culture University (BLCC), mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Beijing, Tiongkok menjadi bukti bahwa harapan Bung Karno terhadap pemuda untuk mewarisi api Sumpah Pemuda masih ada.
Agung Raspati atau Gungras, mahasiswa BLCC asal Bali inilah yang memiliki ide untuk meng-cover lagu nasional Bangun Pemudi- Pemuda bersama komunitas paduan suara di sekolahnya. Menurut Gungras cara mengekspresikan semangat kepemudaan dapat dilakukan dengan berbagai macam salah satunya lewat musik.