Kunjungan Luar Negeri Perdana Presiden Prabowo Subianto ke Beijing pada 8-10 November 2024
Selaku presiden Indonesia ke-8 yang baru saja dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya dengan mengunjungi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 8-10 November 2024. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dengan Tiongkok, salah satu mitra strategis utama bagi Indonesia.
Kedatangan Pak Prabowo di Beijing pada malam hari disambut hangat oleh mahasiswa dan warga Indonesia. Mahasiswa dari berbagai universitas seperti Peking University, Tsinghua University, China University of Petroleum-Beijing, Beijing Institute of Technology, Beijing Foreign Studies University, Beijing Normal University, dan berbagai kampus lainnya berkumpul untuk menciptakan sambutan yang berkesan. Setibanya di lobi Hotel Peninsula yang merupakan tempat bermalamnya, mereka dengan meriah mengibarkan bendera merah putih, menggambarkan kerinduan dan cinta mereka terhadap tanah air.
Besar harapan mereka untuk bisa berbincang dengan beliau, dan ternyata harapan tersebut
terkabulkan. Pak Prabowo langsung mendekati para mahasiswa untuk menjabat tangan mereka
satu per satu setelah turun dari kendaraan. Bahkan, beberapa dari mereka berkesempatan
untuk berbincang singkat, menyampaikan kampus asal dan jurusan yang ditempuh. Segenap
mahasiswa berekspektasi besar akan peran Pak Prabowo terhadap perkembangan Indonesia
di waktu mendatang.
Bukan hanya mahasiswa, sejumlah tokoh terkemuka Indonesia juga ikut serta menyambut dan menjadi representasi delegasi Indonesia. Beberapa dari mereka adalah Ibu Prof. Stella Christie (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Riset), Bapak Prajogo Pangestu (Pendiri Barito Pacific Group), Bapak Hashim Sujono Djojohadikusumo (Adik dari Bapak Prabowo, politisi, dan pendiri Arsari Group), Bapak Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Bapak Franky Oesman Widjaja (Direktur Utama Sinar Mas Agribusiness & Food), dan sederet tokoh lainnya.
Pada hari kedua, Presiden Xi Jinping menyelenggarakan upacara penyambutan Pak Prabowo di Great Hall of the People, diikuti dengan komunikasi bilateral antara kedua pihak. Beliau mengakui Tiongkok sebagai negara besar yang telah menjalin hubungan erat dengan Indonesia selama bertahun-tahun dalam berbagai sektor kenegaraan, dan beliau berkomitmen untuk meneruskan dan mengembangkan hubungan bilateral ini demi kesejahteraan kedua negara serta seluruh Asia. Pak Prabowo juga berterima kasih atas segala dukungan yang Tiongkok berikan, mengetahui status Tiongkok sebagai investor utama Indonesia.
Sebagai balasan, Presiden Xi Jinping menyampaikan pentingnya pelaksanaan kerja sama strategis di bawah pilar-pilar kenegaraan yang mencakup politik, ekonomi, kultur, maritim, dan keamanan. Beliau menekankan bahwa Tiongkok sudah siap untuk bekerja sama dengan rangkaian pemerintahan Indonesia yang baru untuk memperkuat relasi dan kooperasi demi memperoleh pencapaian-pencapaian baru yang bersifat mutual bagi kedua pihak.
Untuk mengakhiri kunjungan, Prabowo menghadiri Indonesia-China Business Forum yang diselenggarakan di Peninsula Hotel. Forum tersebut menjadi simbol akan terbukanya Indonesia bagi pengusaha-pengusaha China untuk berinvestasi, mengetahui sangat krusialnya faktor ini terhadap perekonomian bangsa. Sebagai komitmen bahwa investasi akan menjadi pendorong untuk memperkuat hubungan mutual kedua negara, beliau bersama dengan pihak-pihak pengusaha menandatangani sejumlah surat kesepakatan. Surat-surat tersebut menyatakan bahwa investasi akan dimanfaatkan untuk dukungan program pemerintah di berbagai sektor, termasuk pangan, energi, serta sains dan teknologi. Alhasil, investasi senilai 10,07 miliar dolar AS berhasil dikumpulkan.
Kunjungan luar negeri perdana Presiden Prabowo ke RRT menjadi momentum yang menjanjikan terhadap relasi bilateral kedua negara. Sebagai dua negara yang telah lama menjalin persahabatan erat, semangat kolaborasi yang muncul melalui kunjungan ini akan memperkokoh kerja sama di berbagai sektor kenegaraan dalam waktu mendatang, termasuk pendidikan, ekonomi, teknologi, dan sektor-sektor lainnya.