Peluncuran Resmi SINO pada 14 Desember 2024

     Diluncurkannya Scholars of Indonesia-China Network (SINO) secara resmi pada tanggal 14 Desember 2024 menandai langkah awal yang esensial bagi perkembangan bangsa di bidang sains dan akademik. Bertempat di aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, peluncuran ini turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Indonesia dan Tiongkok, melambangkan besarnya harapan yang dimiliki kedua negara terhadap wujud kerjasama bilateral ini.

SINO merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan pelajar dan peneliti berkewarganegaraan Indonesia yang sedang atau pernah menjalani studi di Tiongkok, serta
terlibat aktif dalam riset. Sebagai platform yang diciptakan untuk menjembatani kolaborasi dan pertukaran ide, SINO bertujuan untuk membawa kemajuan dan perubahan positif bagi bangsa Indonesia di bidang sains. Hal ini sesuai dengan visi yang mereka miliki. SINO juga memiliki tiga buah misi yang jelas dan menyeluruh. Fokus pertamanya yakni untuk menciptakan networking internal dan kolaborasi yang erat antar anggota. Mengikuti misi pertama, SINO bermisi untuk memfasilitasi pertukaran pengalaman, pengetahuan, kemampuan, dan informasi
untuk mendukung proses riset, serta meningkatkan keterampilan setiap anggota baik secara kolektif maupun individu. 

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, SINO memiliki misi strategis
untuk memperkuat kerjasama bilateral Indonesia dengan Tiongkok, khususnya dalam bidang sains, riset, kewirausahaan, dan inovasi. SINO bergerak di dua bidang sains spesifik, yakni Natural Science dan Social Science. Dalam Natural Science, penelitian-penelitian yang dilakukan berfokus dalam tantangan-tantangan global yang mencakup lingkungan, teknologi, dan biologi. Beberapa topik yang diperdalam adalah kelautan, pencemaran, bioinformatika, perubahan iklim, biologi sintetis, neuroscience, sport science, dan cognitive science. Dalam aspek teknologi, penelitian tertuju pada neural networks, signal processing and machine learning, Natural Language Processing (NLP), deep learning, dan beberapa topik lainnya.

     Dalam bidang Social Science, SINO memfokuskan penelitian dalam isu-isu global yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan politik, seperti pengaruh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terhadap relasi Amerika Serikat-Tiongkok, ekonomi politik mobil listrik di Asia Tenggara, management accounting, organizational behaviour, ESG, CSR, corporate governance, digital business, financial technology, diplomacy, foreign policy, ASEAN, International Political Economy (IPE), dan berbagai isu lainnya yang terfokus pada bidang-bidang seperti bahasa, budaya, dan psikologi.

     Delegasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat juga turut menghadiri acara ini. Dipimpin oleh Prof. Yunyun Yudiana selaku Wakil Ketua KONI Jawa Barat di Bidang Pengembangan Prestasi, beliau menyampaikan harapannya agar SINO dapat menjembatani hubungan dan kerjasama internasional, khususnya dalam bidang kepemudaan dan olahraga. Beliau berekspektasi tinggi akan program pertamanya yang melibatkan pembuatan MOU dengan tiga universitas di Tiongkok, guna memajukan olahraga di Jawa Barat. Sebagai representasi KONI Jawa Barat serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, beliau menyatakan dukungan penuh keseluruhan lembaga terhadap inisiatif-inisiatif yang diusung SINO.

     Bapak Yudil Chatim, selaku Atase Pendidikan Republik Indonesia di Beijing juga menyampaikan harapannya agar SINO dapat menjembatani kolaborasi pendidikan antara universitas-universitas di Indonesia dan Tiongkok. Beliau percaya bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan membentuk sinergi dengan industri, sebagai faktor penghasil sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di kancah internasional.

     Acara peluncuran SINO dihadiri oleh H.E. Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia. Besar harapan beliau untuk para ilmuwan Indonesia yang sedang berada di Tiongkok agar dapat berkontribusi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, seiring dengan semakin kuatnya hubungan bilateral kedua negara di setiap tahun. Beliau juga berharap agar klaster-klaster keilmuan yang dikembangkan berfokus pada bidang-bidang kunci seperti kecerdasan buatan, sosial budaya, bisnis, dan kesehatan.

     Selain tokoh-tokoh tersebut, peluncuran ini dihadiri oleh tamu-tamu undangan khusus dari Duta Besar RI yang membuat acara ini semakin istimewa, yaitu Pang Xue Kai selaku CEO ForYOU AI, dan Raditya selaku CEO Tokocrypto. Kedua pemimpin perusahaan memberikan dukungan penuh mereka pada perkembangan keilmuan, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI). Keberadaan SINO juga dipercaya membuka peluang kolaborasi dalam penelitian dan inovasi di masa mendatang.

     Peluncuran Scholars of Indonesia-China Network (SINO) menandai babak baru dalam kolaborasi antara kedua negara. Diikuti dengan dukungan dari berbagai pihak, SINO dipercaya mampu membawa dampak nyata dan menyediakan solusi terhadap berbagai isu global. Keberadaan SINO juga menyimbolkan relasi yang dimiliki Indonesia dan Tiongkok sebagai dua negara yang hubungannya dalam setiap tahun terus diperkuat.